Saat menginjak usia satu tahun, anak sudah mulai bisa untuk mengekspresikan perasaannya. Mulai dari perasaan senang, sedih, suka, hingga perasaan marah. Lalu bagaimanakah jika si kecil justru melepaskan emosinya di tempat umum dan membuat orang tua panik? Dalam upaya mengatasinya, yuk simak dulu cara mengajari
anger management pada anak.
Cara Mengajari Anak Untuk Mengontrol Emosi
1. Ketahui Pemicunya
Ketika si kecil mulai mengeluarkan sinyal emosinya saat berada di area perbelanjaan atau di tempat umum, orang tua harus menyadari dengan pasti hal apakah sebenarnya yang membuatnya menjadi tidak nyaman. Bisa saja karena si kecil merasa kelaparan, bosan, ataupun merasa lelah karena seharian ada di kereta dorong.
Pada situasi ini, anda bisa menyiasatinya dengan menggendong si kecil sebentar. Di samping itu, anda juga bisa sekedar beristirahat sambil memberikannya cemilan favorit. Jika pada saat itu anda sudah membawa mainan kesukaan, anda bisa memberikannya dan biarkan si kecil bermain sejenak di pangkuan anda.
2. Menenangkan Perasaan Si Kecil
Apabila anak mulai marah, yang pertama harus dilakukan yaitu orang tua harus menenangkan diri terlebih dahulu. Tarik nafas dalam, bersikap tenang, dan kemudian tenangkan si kecil untuk ikut juga mengambil nafas dalam. Pada poin dalam mengajari anak anger management, anda juga harus mengajarkannya untuk bisa menenangkan diri dalam keadaan marah.
Jika merasa bahwa buah hati sudah merasa tenang kembali, tahap selanjutnya yaitu ambil tangan si kecil lalu dekaplah tubuh mungilnya. Dengan begitu, pastinya anak akan merasakan nyaman dan ketenangan, alhasil emosi yang tadinya memuncak tentu perlahan akan mereda dan menghilang.
3. Hindari Perilaku Menyakiti Diri Sendiri Dan Orang Lain
Dikarenakan anak belum memiliki banyak kosa kata untuk mengungkapkan kemarahannya, maka mereka hanya bisa menyerang lewat pukulan. Untuk menghindari hal tersebut semakin parah, orang tua harus mengajarkannya dan selalu mengingatkan anak agar tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain yang berada di sekelilingnya.
Mengapa hal ini harus dilakukan? Sebab perilaku ini tidak akan baik untuk kehidupan si kecil kedepannya. Bisa saja rasa marahnya justru berdampak buruk untuk orang lain. Maka sejak dini, ajari si kecil untuk anger management dengan menahan tubuh agar tidak melakukan tindakan kekerasan.
4. Tidak Semua Keinginan harus Terpenuhi Dalam Waktu yang Singkat
Dalam mengajari anak mengontrol emosi, orang tua juga tidak perlu menuruti semua keinginan si kecil. Dimana hal ini cukup sering terjadi saat si kecil menangis di depan toko mainan lalu merajuk untuk dibelikan mainan baru. Perlu diketahui, bahwa pada kondisi ini orang tua tidak perlu merasa malu karena tidak menurutinya.
Sebab jika orang tua selalu mengikuti semua keinginan anak, bisa jadi mereka akan menjadi manja lalu berpikir jika semua bisa didapatkan hanya dengan menangis. Pada poin ini, ada kalanya si kecil harus diajarkan untuk bersabar agar bisa mendapatkan barang yang diinginkannya.
5. Berikan Contoh Baik Pada Anak
Peran orang tua sangatlah penting dalam membentuk sikap anak, termasuk mengajarinya anger management yang sangat penting untuk diterapkan. Maka dari itu, selalu bersikap baiklah ketika berada di hadapan anak. Karena pada usia ini, umumnya si kecil sedang berada di dalam tahap proses mengamati dan mengikuti apa yang dilihat.
Setelah mengetahui dengan cermat seputar cara mengontrol emosi pada anak, diharapkan anda sebagai orang tua bisa menerapkannya kepada buah hati. Tidak hanya memberikan dampak positif kepada anak di masa sekarang, tapi juga akan membantu membentuk sikap yang lebih baik untuk kedepannya.
Posting Komentar
0 Komentar